Kata Mentan soal Ternak Kalajengking yang Diumbar Presiden
jpnn.com, GORONTALO - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta masyarakat tidak menelan dengan utuh perkataan Presiden Joko Widodo soal bisnis kalajengking. Menurut Amran, ada pesan yang ingin disampaikan presiden dalam ucapannya itu.
Amran menilai, presiden ingin menyampaikan kepada masyarakat agar terus melakukan inovasi, melihat peluang dan bekerja dengan cerdas.
"Yang disampaikan Bapak Presiden itu kalau di sektor pangan, kami memetik adalah itu, kami bertani dengan cerdas. Kami tarik hikmahnya apa maksudnya beliau. Itu kan (kalajengking) perumpamaan," kata Amran di sela-sela pelepasan ekspor kelapa dan jagung di Gorontalo, Kamis (3/5).
Bekerja cerdas di sektor pertanian, menurut Amran, adalah dengan menanam komoditas-komoditas pangan yang bernilai tinggi. Seperti menanam tanaman jenis holtikultura dan rempah-rempah.
"Kami sudah anggarkan sekarang, kami mau kembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia bagaimana 500 tahun yang lalu. Termasuk kelapa," kata Amran.
Selain itu, kata Amran, gagasan presiden yang inovasi adalah membuat korporasi koperasi petani. Program ini, menurut Amran merupakan nilai tambah petani karena koperasi bisa memberikan bantuan paket berupa dryer, combine harvester, RMU dan packaging kepada petani.
Dengan begitu, petani mendapatkan harga yang baik dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan. Selain itu, diharapkan bisa memotong rantai pasok serta bisa menekan harga ditingkat konsumen dan bisa stabilkan harga.
Amran juga menambahkan, catatan penting di akhir pidato presiden dalam acara Musrembang kepada kepala daerah itu adalah memanfaatkan waktu. Sebab, waktu adalah nilai paling tertinggi dibandingkan emas dan kalajengking yang racunnya dihargai Rp 145 miliar per liter.