Kawasan Eks Dolly jadi Kampung Telur Asin
Kamis, 03 Januari 2019 – 14:32 WIB
Luasnya pasar disebabkan sistem pemasaran tidak hanya menggunakan cara manual. Nirwono bersama warga juga memanfaatkan aplikasi. Karena itu, banyak warga Surabaya yang sudah menikmatinya. Hanya, mereka kurang paham bahwa produk yang dibeli merupakan khas kampung Dolly.
Nirwono mengatakan, usaha bersama tersebut semakin pesat. Warga di sekitar RT 5, RW 3 sudah merasakan. Produk yang dijual Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu itu menjadi peluang baru. ''Itu pula yang membuat warga semakin kreatif dalam mengembangkan potensi ekonomi di wilayah kami,'' ucapnya.
Nirwono yang memiliki pengalaman di bidang marketing dan promosi itu yakin usaha yang dibangun bersama tersebut bisa besar. Telur asin dan produk turunannya sangat digemari masyarakat. Selain itu, kuliner merupakan salah satu cabang bisnis yang tidak akan pernah redup. Selama masih ada orang hidup, kebutuhan kuliner akan terus ada.