Keamanan Siber dan Perlindungan Data Jadi Prioritas Seluruh Negara
“Bisnis penyedia layanan pun harus memberikan kepercayaan digital kepada pelanggan dengan cara melakukan perlindungan data. Tanpa adanya digital trust, lambat laun pelaku bisnis digital akan ditinggalkan oleh para pelanggannya,” ungkap Panji Wasmana sebagai National Technology Officer dari Microsoft Indonesia.
Salah satu pelaku bisnis di industri fintech peer to peer (P2P) lending, Koinworks turut mengakui perlindungan pengguna, keamanan data maupun privasi sudah menjadi prioritas utama dalam menjalankan operasional bisnis maupun pengembangan inovasi produk.
Dari sisi penegakan hukum, Ajun Komisaris Polisi Grawas Sugiharto dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyampaikan Program Presisi yang diwujudkan melalui transformasi program seperti Virtual Police Alert.
“Virtual Police Alert ini adalah peringatan virtual polisi yang berisikan pesan dan himbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan kejahatan siber. Apabila ada pesan di media sosial yang bersifat hoax, maka akan diberikan peringatan agar pelaku melakukan koreksi,” kata Grawas.
Selain itu, korban kejahatan siber dapat melaporkan kejadian kepada polisi melalui portal Patroli Siber.
Webinar ini juga menampilkan berbagai solusi teknologi di bidang keamanan siber dan perlindangan data dari manca negara.
Red Piranha sebagai salah satu perusahaan siber dari Australia, menyampaikan solusi Extended Detection and Response (XDR) untuk mendeteksi dan mengelola serangan siber secara otomatis.
Red Piranha bersama distributornya PT Professtama Tehnik Cemerlang menyediakan solusi XDR kepada sektor UMKM hingga korporasi.