Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kebakaran Dua Tahun Lalu Bikin Penasaran Tamu

Kamis, 11 Desember 2014 – 22:58 WIB
Kebakaran Dua Tahun Lalu Bikin Penasaran Tamu - JPNN.COM
Yohannes Resi (kanan) mendampingi salah seorang pengunjung mengelilingi Kampung Wologai. Foto: Thoriq S. Karim/Jawa Pos/JPNN.com

Setelah menjelaskan dataran tempat upacara adat, Yohannes menunjukkan rumah adat ”baru” yang berdiri melingkar di area itu. Rumah-rumah tersebut merupakan replika rumah adat yang berusia ratusan tahun, namun pada 2012 terbakar hangus. Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Ende sedang berusaha melakukan perbaikan untuk mengembalikan wujud rumah peninggalan leluhur itu.

Rumah tersebut berbentuk rumah panggung. Tidak ada fondasi layaknya rumah tinggal. Hanya ada beberapa batu yang ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm. Batu-batu fondasi itu menjadi tumpuan bangunan rumah kayu di atasnya. Memang, banyak yang meragukan kekukuhannya. Namun, kenyataannya, model fondasi dari batu tersebut lebih tahan gempa daripada rumah warga yang berfondasi batu bata.

Rumah sao punya atap rendah sehingga untuk memasukinya, orang normal harus menundukkan kepala. Uniknya, pintu rumah sederhana itu punya ukiran berbentuk payudara perempuan.

Menurut Yohannes, ukiran payudara tersebut simbol bahwa masyarakat Wologai wajib menghormati perempuan. Karenai itu, untuk memasukinya, orang harus menunduk sebagai penghormatan bagi kaum perempuan.

”Itu filosofi hidup yang diterapkan di kampung ini.”

Masyarakat Wologai menerapkan konsep matrilineal. Artinya, jalur perempuan lebih diutamakan daripada jalur laki-laki. Misalnya, seorang mosalaki tidak memiliki keturunan lelaki. Dia akan mencari anak laki-laki dari saudara kandung perempuannya. Bukan dari saudara kandung laki-laki.

Rumah-rumah di kampung itu juga memiliki fungsi berbeda-beda. Yang berukuran besar merupakan rumah mosalaki,sedangkan rumah di sebelahnya yang lebih kecil adalah rumah abdi mosalaki.

”Mereka bisa juru masak atau petugas yang mempersiapkan upacara adat,” ujarnya.

Wologai, kampung adat di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini menarik perhatian turis. Selain keasliannya tetap terjaga, kampung di atas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close