Kebakaran Meluas, Kalteng Perpanjang Hujan Buatan
Selasa, 01 September 2009 – 10:48 WIB
Dijelaskannya, pesawat CASA 212-200 telah terbang 16 kali untuk menaburkan garam sebanyak 11.220 ton di sejumlah wilayah yang paling banyak titik panasnya. Antara lain, Pulang Pisau, Katingan, Seruyan, dan Lamandau. Pesawat pesawat mulai beroperasi pada 16 Agustus lalu, namun terhenti tanggal 25 Agustus karena kerusakan teknis pada pesawat. Itu disebabkan baling-baling kiri pesawat tak berfungsi akibat kerusakan mesin.
Untuk mengurangi titik panas yang terus bertambah, menurutnya sejak 31 Agustus pesawat serupa yang bertugas menyemai hujan buatan di Kalimantan Barat (Kalbar) dimobilisasi ke Kalteng. Mobilisasi itu dilakukan secara bergantian antara Kalteng dan Kalbar," katanya.
Seto mengaku tak mengetahui kepastian pesawat milik Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) tersebut selesai diperbaiki. Sebab, tim mekanik dari Merpati Airlines Surabaya masih melakukan perbaikan.