Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kebangkitan Pariwisata di Asia Tenggara Belum Tentu Jadi Hal yang Baik Bagi Lingkungan dan Sosial

Jumat, 02 September 2022 – 22:41 WIB
Kebangkitan Pariwisata di Asia Tenggara Belum Tentu Jadi Hal yang Baik Bagi Lingkungan dan Sosial - JPNN.COM
Angkor Wat memiliki risiko kerusakan saat turis kembali datang. (Reuters: Chor Sokunthea)

Dia mengatakan proyek tersebut tidak memiliki rencana pengelolaan konservasi yang lengkap dan khawatir pembangunannya malah akan menghancurkan habitat penting bagi komodo yang terancam punah.

"Ini adalah salah satu prinsip pariwisata berkelanjutan, kita bisa mendapatkan manfaat dari ekosistem ... jika kita mempertahankannya."

Menteri Pariwisata Indonesia, Sandiago Uno, mengatakan Pemerintah Indonesia berencana untuk berkonsultasi dengan masyarakat setempat dalam beberapa bulan mendatang.

Dia mengatakan kenaikan biaya masuk akan digunakan untuk mendanai proyek konservasi dan kerja sama dengan bisnis pariwisata lokal menjadi prioritas.

"Pemerintah ingin konservasi dan ekonomi melalui pariwisata berjalan seimbang," katanya.

Sandiaga mengatakan Pemerintah Indonesia berusaha melestarikan habitat komodo dengan memusatkan wisatawan hanya di satu area taman: Pulau Rinca.

Risiko yang dialami Angkor Wat

Ketika dunia berhenti pada Maret 2020 akibat pandemi COVID-19 dan turis tak lagi mengunjungi Angkor Wat, Sareth Duch, seorang operator tur di Kamboja mengalami mimpi buruk.

"Ini masih jadi pikiran di benak semua orang, bahkan sampai sekarang kami masih berusaha untuk sembuh," kata Sareth.

Kembalinya turis ke Asia Tenggara mungkin baik untuk ekonomi, tapi juga bisa jadi kehancuran bagi tempat-tempat seperti Borobudur, Pulau Komodo, Angkor Wat, dan lainnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close