Kebijakan Pusat yang Tak Pernah Mendengar Suara Daerah
Satu Dekade Otonomi Daerah, Hubungan Pusat-Daerah yang Belum SeiringKamis, 01 September 2011 – 10:01 WIB
Belum lagi besarnya alokasi belanja pegawai yang rata-rata mencapai 58,85 persen. Bila dibanding DAU, belanja pegawai kabupaten dan kota di Jawa Timur melebihi DAU yang diterima, yaitu mencapai 100,86 persen.
Karena itu, munculnya kritik terhadap besarnya porsi dana transfer daerah dalam RAPBD 2012 tidak saja menjadi persoalan pemerintah. Sebab, faktanya, dana transfer yang diterima pun menjadi persoalan di daerah. Kondisi itu, antara lain, terjadi karena kebijakan penganggaran sepenuhnya berada di tangan pemerintah.
Masalah lainnya berupa ketidaksesuaian kebijakan pemerintah dengan kondisi daerah. Sejumlah kebijakan pemerintah (UU, PP, atau permen) dinilai menyulitkan tatkala daerah menjalankan regulasi tersebut. Bahkan, kebijakan itu inkonsisten dengan pelaksanaan otonomi daerah yang berprinsip otonomi seluas-luasnya. Cukup banyak informan yang menggunakan pemeo "kepala dilepas, ekor dipegang" atau dalam bahasa lokal Jawa Timur: "otonomi daerah masih digandoli pemerintah".