Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kelakar Menteri Budi Karya Soal Virus Corona

Senin, 17 Februari 2020 – 19:41 WIB
Kelakar Menteri Budi Karya Soal Virus Corona - JPNN.COM
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berkelakar soal virus corona. Kata dia, beruntung hingga saat ini virus COVID-19 tak menyerang masyarakat Indonesia.

"Tapi (ini) guyonan sama Pak Presiden ya, insya Allah ya, (virus) COVID-19 tidak masuk ke Indonesia karena setiap hari kita makan nasi kucing, jadi kebal," kata Budi Karya saat menyampaikan pidato ilmiah dalam acara peringatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-74 di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (17/2).

Nasi kucing adalah nasi dengan porsi kecil dan lauk yang sangat sederhana seperti sambal ikan teri, telur, tempe dan beragam variasi lainnya. Nasi yang biasa dibungkus dengan daun pisang ini populer di Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang.

Meski demikian, ia melanjutkan, hingga saat ini faktanya memang belum ada laporan pasien terjangkit virus COVID-19 di Tanah Air.

Dengan merujuk laporan Bank Dunia 2020, Budi Karya kemudian menyebutkan virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China itu menjadi salah satu penyebab ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Selain itu, kata dia, gejolak ekonomi global itu masih diperparah dengan perang dagang Amerika Serikat dengan China, konflik di Timur Tengah, hingga keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.

"Dengan keadaan ini kita harus bangga Indonesia itu tiga tahun berturut-turut 'growth' (pertumbuhan ekonomi)-nya lima persen. Kita nomor dua di dunia setelah China," kata dia.

Sebelumnya, Medical Officer dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah Indonesia Vinod Kumar Bura mengatakan Indonesia mampu mendeteksi virus novel COVID-19 2019 dengan fasilitas yang memadai dan sesuai dengan standar WHO.

Laporan Bank Dunia 2020, menyebut virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China itu menjadi salah satu penyebab ketidakpastian ekonomi global.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News