Kelangkaan Garam di Sumbar Picu Inflasi
“Kondisi seperti ini membuat kondisi stok garam menipis. Tapi gimana lagi, ini adalah dampak kelangkaan garam di Indonesia yang tentunya berimbas ke daerah,” terangnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Tim Koordinasi/Ahli Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumbar, Endy Dwi Tjahjono menjelaskan, tekanan inflasi ke depan diperkirakan cukup rendah. Sumbernya diperkirakan masih berasal dari kelompok bahan pangan bergejolak, khususnya cabai merah. Ini seiring terbatasnya hasil panen dari sentra produksi yang berisiko terganggu cuaca.
Prakiraan cuaca BMKG menunjukkan curah hujan pada September 2017 cenderung tinggi di sepanjang wilayah barat Sumbar dengan sifat hujan pada tingkat normal hingga di atas normal.
“Prakiraan cuaca tersebut akan menimbulkan risiko, khususnya komoditas pangan yaitu terganggunya proses penjemuran gabah sehingga berpotensi terganggunya pasokan beras. Terganggunya panen cabai merah akibat kebusukan dan hama serta kegiatan nelayan dalam menangkap ikan di laut,” ucapnya.
Sementara itu, curah hujan di wilayah Jawa diprakirakan berada pada tingkat rendah namun dengan sifat berkisar normal hingga di atas normal. Dengan demikian, kondisi cuaca di Jawa diperkirakan tidak akan menimbulkan risiko tinggi terhadap panen produksi hasil pertanian.
Pada kelompok barang yang diatur pemerintah, tekanan inflasi diperkirakan rendah. Hal itu kemungkinan berasal dari penyesuaian harga bahan bakar, khusus mengikuti tren harga minyak dunia.“Pada kelompok inti, tekanan inflasi diperkirakan rendah dan masih bersumber dari harga emas perhiasan seiring tren kenaikan harga emas dunia,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar , Endy Dwi Tjahjono mengatakan TPID Sumbar akan mengoptimalkan penggunaan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) dalam memantau harga harian.
“Melalui PIHPS, TPID Sumbar akan memperoleh informasi secara cepat dan akurat ketika ada indikasi kenaikan harga. Sehingga langkah pengendalian inflasi dapat segera dilakukan,” ujarnya dalam siaran persnya yang diterima Padang Ekspres, kemarin. (jpnn)