Keluarga Soeharto Bicara soal Gelar Kepahlawanan
Yang Ingin Pak Harto Jatuh Tetap Tak Bisa GantikanJumat, 22 Oktober 2010 – 07:07 WIB
Kenangan indah dan puja-puji juga meluncur dari bibir putra-putri Soeharto. Siti Hediati Haryadi atau Titik Soeharto mengingat bapaknya sebagai orang dengan etos kerja tinggi. Pak Harto selalu bangun pukul empat pagi dan tidur sekitar pukul dua dini hari. "Coba tanya yang jadi menteri di era Bapak," ujar Titik di Astana Giribangun pekan lalu.
Yang terang, katanya, rakyat Indonesia masih mencintai Pak Harto. Titik menyimpulkan itu tatkala melihat antrean warga yang melepas kepergian Pak Harto. Mereka berdiri di sepanjang jalan, mulai di Jakarta, Solo, hingga Astana Giribangun. "Itu bentuk cinta," tegasnya.
Penghargaan itu, baginya, lebih besar daripada penghargaan dalam bentuk gelar pahlawan dari pemerintah. Ya, masyarakat boleh berpolemik. Ada yang suka ada yang benci. Yang tak bisa diingkari adalah bahwa Soeharto yang lengser pada Mei 1998 itu telah mengisi lembar sejarah negeri ini selama empat windu. (*/c2/dos)