Kembar Siam Dempet Dada yang Punya Satu Jantung
Agus menambahkan, bayi tidak bisa dipisahkan lantaran keseluruhan dada dan perut menyatu. Hanya leher yang terpisah. Operasi dinilai sangat berbahaya untuk nyawa bayi. Selain itu, jantung hanya memiliki dua serambi dan dua bilik. Satu jantung tersebut saat ini harus memompa aliran darah kepada dua bayi. Karena itu, risiko lemah jantung sangat besar. Bayi juga menderita atrial septal defect (ADD) alias kebocoran pada serambi jantung.
Agus tidak memungkiri tingginya risiko yang dihadapi bayi itu. Dia mencontohkan, ada bayi dengan kasus thoracoabdominopagus yang meninggal hanya dua jam setelah lahir. Namun, ada juga yang bertahan lama. Misalnya, kembar siam Syahrini Alfidia Wijaya Ramadani dan Syahrina Alfidia Wijaya Ramadani yang meninggal dalam usia tujuh bulan.
"Yang survive juga ada. Citra dan Neyza (kembar siam dari Kediri) sudah berusia dua tahun sekarang," katanya.
Kembar Siam Dempet Dada yang Punya Satu Jantung