Kemendikbud-USAID Latih 280 Fasilitator Pendidikan
jpnn.com - JAKARTA--Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan Penjaminan Mutu Pendidikan PPMP-BPSDMPK dan PMP) Kemdikbud bekerja sama dengan USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students), melatih 280-an fasilitator.
Pelatihan ini untuk melatih dan mendampingi guru, dan kepala sekolah jenjang Sekolah Menengah Pertama Sekolah Berbasis Standar Nasional Pendidikan (SMP SBSNP) di 33 provinsi.
“Kami bekerja sama dengan USAID PRIORITAS untuk memperkuat praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah (MBS) untuk pengembangan SBSNP,” ujar Bastari selaku Kepala PPMP-BPSDMPK dan PMP Kemendikbud dalam siaran pers yang diterima JPNN, Minggu (14/6).
Kepala PPMP Bastari berharap, dengan pelatihan dapat membantu para peserta, yang berasal dari LPMP, Dinas Pendidikan, dan LPTK, dalam mendampingi guru serta kepala sekolah mengimplementasikan standar isi, proses, penilaian, pengelolaan sebagai bagian program dalam mewujudkan SBSNP.
SBSNP merupakan sekolah percontohan praktik pengembangan mutu pendidikan dalam memenuhi delapan standar nasional pendidikan. Diantaranya, standar kompetensi lulusan, isi, proses, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan serta biaya.
”Kami melatih para fasilitator yang terdiri dari pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, widyaiswara LPMP, dan dosen LPTK. Mereka akan melatih lebih dari 400 SMP yang akan melaksanakan program SBSNP untuk mempercepat pencapaian standar nasional pendidikan di 33 provinsi. Sekolah tersebut diharapkan dapat meningkat efektivitas mutunya dan menjadi contoh bagi sekolah lainnya,” jelasnya.
Ditambahkannya, sebanyak 81 walikota, dan bupati telah menandatangani nota kesepahaman, sebagai wujud komitmen untuk melaksanakan program SBSNP.
Pada penyiapan tenaga pendidik, PPMP BPSDMPK dan PMP Kemendikbud pun bekerja sama dengan 37 Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dimana para dosen tersebut ikut melatih, dan melakukan pendampingan kepada sekolah dalam program SBSNP. (esy/jpnn)