Kemendikbudristek Ramaikan Pameran Buku Frankfurt, Bawa Sejumlah Tema Penting
Tujuan keterlibatan Kemendikbudristek dalam pameran buku ini adalah 1) mempromosikan buku-buku buatan Indonesia, 2) menggali informasi tentang tren perbukuan dunia, 3) mengikuti perkembangan teknologi perbukuan dunia, 4) memperluas jaringan pelaku perbukuan dunia.
Melalui program Merdeka Belajar episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, Kemendikbudristek telah melakukan beberapa upaya penguatan literasi.
Pertama, menerbitkan sejumlah buku teks utama sesuai Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, dan pendidikan khusus (berupa buku siswa dan buku panduan guru).
Kedua, menerbitkan sejumlah buku nonteks sebagai model bahan bacaan yang bermutu sesuai dengan standar perjenjangan buku.
Model buku nonteks disusun mulai dari jenjang pembaca dini (Jenjang A) hingga pembaca mahir (jenjang E) yang bertujuan meningkatkan kualitas literasi.
Ketiga, melakukan penilaian buku pendidikan sebagai salah satu bentuk pengendalian mutu buku di sekolah. Penilaian buku dilakukan secara online dan melibatkan profesional, akademisi, dan praktisi. Keempat, pengendalian harga dilakukan melalui penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) agar dapat terjangkau oleh masyarakat.
Selain itu, Kemendikbudristek juga menerbitkan buku-buku transisi PAUD ke SD. Kemendikbudristek saat ini juga sudah menghapuskan tes baca, tulis hitung (calistung) untuk masuk jenjang SD.
“Buku teks Kurikulum Merdeka kelas 1 SD sudah banyak berubah menjadi bagian dari transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dengan memperkaya ilustrasi, sehingga tidak menyiratkan kewajiban bahwa siswa kelas 1 SD sudah harus dapat membaca," pungkas Kapusbuk Supriyatno. (esy/jpnn)