Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

KemenPUPR Gunakan Aspal Karet Bangun Jalan di Kota Lahat

Minggu, 02 Desember 2018 – 03:54 WIB
KemenPUPR Gunakan Aspal Karet Bangun Jalan di Kota Lahat - JPNN.COM
Pengaspalan jalan. Foto Ilustrasi: sumeks.co.id

jpnn.com, PALEMBANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) mengatakan akan memperbanyak penggunaan aspal karet dalam pembangunan jalan di Kota Lahat.

Sebelum mendapat perintah langsung dari Presiden Joko Widodo untuk menggunakan aspal karet, ternyata Kementerian PU Pera sudah gunakan aspal jenis tersebut di jalan nasional di kawasan Muara Beliti-Tebing Tinggi-Batas Kota Lahat sepanjang 5,431 km pada 2018.

Sementara tahun depan, rencananya Kementerian PU Pera mengggunakan di dua lokasi. Yakni di ruas jalan Muara Beliti-Tebing Tinggi-Batas Kota Lahat sepanjang 2,8 km dan di ruas jalan Prabumulih-Beringin-Baturaja sepanjang 17,25 km. Tahun ini juga, jumlah karet yang terserap sebanyak 1.248 ton.

Kepala Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V, Kiagus Syaiful Anwar, mengatakan, komposisi penggunaan bahan karet brown crepe sekitar 7 persen dari aspal karet atau sebanyak 81 ton karet alam per kilometernya.

Dijelaskan Syaiful, penggunaan aspal karet dipilih lantaran kualitasnya lebih baik ketimbang aspal minyak PEN 60 yang biasa dipakai. “Aspal minyak memiliki tingkat deformasi atau stabilitas dinamis sebesar 492 pass/mm. Sedangkan untuk aspal karet, tingkat deformasinya sebesar 1.909 pass/mm,” paparnya saat ditemui di kantornya, kemarin (30/11).

Selanjutnya untuk tingkat fatig atau retak lelahnya, aspal minyak memiliki kadar 750 ribu. Sementara aspal karet sebesar 1,650 juta. “Dari ketahanan suhu juga lebih besar aspal karet, yakni sebesar 2.645 Mpa. Lebih tinggi ketimbang aspal minyak yang mencapai 2.454 Mpa,” kata Syaiful.

Namun dari sisi harga, sebut dia, aspal karet lebih mahal 37 persen ketimbang aspal minyak PEN 60. Dimana harganya mencapai Rp1.808.738 per ton. Sementara aspal minyak harganya mencapai Rp1.322.350 per ton. “Sesuai dengan kualitasnya. Sehingga kami memutuskan untuk mencobanya di beberapa ruas jalan,” bebernya.

Syaiful mengaku, penerapan penggunaan aspal karet tidak hanya atas dasar perintah dari Presiden Joko Widodo semata. Jauh sebelum itu, ungkap dia, pihaknya telah melakukan berbagai penelitian. “Penggunaannya juga sudah dilakukan di beberapa ruas jalan di Sumsel,” ucapnya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) mengatakan akan memperbanyak penggunaan aspal karet dalam pembangunan jalan di Kota Lahat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close