Kementan Bidik Pengembangan Pisang Mas Kirana, Menguntungkan dan Berprospek Ekspor
Pisang ini memiliki karakteristik ukuran, rasa dan warna kulit yang kuning cerah sehingga diminati pasar domestik maupun pasar global.
Hal itu karena karakternya yang khas, pisang ini baru bisa dikembangkan di tiga kecamatan di lereng Gunung Semeru yakni di Kecamatan Senduro, Pasrujambe, dan Gucialit.
"Pisang merupakan komoditas unggulan untuk pengembangan kampung buah. Pada tahun 2021 saja 56 Kampung Pisang dikembangkan dengan skala ekonomi di Indonesia dan di antaranya adalah pisang mas kirana yang sudah mulai dikembangkan tidak hanya di Lumajang namun juga di daerah lain di antaranya Tanggamus dan Gunung Kidul," ungkapnya
Dari Kantor Pemda Kabupaten Lumajang, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menegaskan pisang mas kirana ini bisa tumbuh subur di wilayahnya karena sudah menjadi budaya dan sosial kultural masyarakat Lumajang.
Pihaknya telah melakukan berbagai kebijakan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya melalui budidaya pisang mas ini dengan menggandeng berbagai perguruan tinggi dan lembaga Litbang untuk penciptaan inovasi dan penerapan teknologi hulu-hilir.
"Hampir setiap masyarakat menanam pisang di halaman. Kami juga sedang melakukan langkah pengalihan tanaman yang tadinya berbasis pupuk kimia menjadi pupuk organik,” ujar Thoriqul Haq.
Orang nomor satu di Pemerintahan Lumajang ini menjelaskan, saat ini lebih dari 25 varietas pisang yang terdapat di Lumajang. Semua ini bisa tumbuh baik karena adanya dukungan irigasi yang baik dengan kualitas air yang sangat bagus dari pegunungan. Hanya saja, potensi pasar ekspor pisang ini belum tergarap lantaran pihaknya belum bisa memenuhi permintaan yang cukup tinggi di pasaran.
"Pada 2014 ada 12 buyer untuk tujuan ekspor namun problematikanya permintaan lebih besar dibandingkan produksinya" jelasnya.