Kementan Bidik Pengembangan Pisang Mas Kirana, Menguntungkan dan Berprospek Ekspor
Welly sendiri mengaku fokus pada pengembangan pisang tanggamus berasal dari kultur jaringan asli Tanggamus. Agar bisa menghasilkan jenis pisang berkualitas tinggi, menurutnya, sangat diperlukan peningkatan kapasitas petani untuk menghasilkan produk yang high end. GGP menerapkan sistem dalam pengembangan pisang di Jembrana Bali dengan sistem creating share value (CSV), yang berorientasi pasar.
"Intinya juga harus menghindarkan petani dari kerugian dan kalau sekali ekspor harus bisa kontinyu. Lebih untung jual pisang mas kirana di dalam negeri. Namun demikian, meskipun ekspor untungnya kecil tapi kuantitasnya tinggi. CSV merupakan salah satu konsep untuk penumbuhan sentra ekonomi baru tanpa penguasaan lahan oleh swasta," tambah dia.
Aspek perbenihan juga menjadi perhatian utama. Balai Penelitian Buah Tropika (Balitbu Tropika) menyadari bahwa permintaan pisang mas kirana besar tetapi produksinya masih kurang. Dengan demikian solusinya selain intensifikasi juga perluasan areal.
“Artinya perlu ada benih induk yang berkualitas. Mana pohon induk Mas Kirana Lumajang yang sesuai dengan kategori dari varietas yang pernah dilepas. Tahun 2019 kami pernah menyeleksi duplikat pisang mas kirana. Kami juga lakukan kultur jaringan secara bersama-sama dari pohon induk asli mas kirana. Untuk ini perlu kerja sama dengan perusahaan swasta agar dapat segera diproduksi secara masif,” ujar Kepala Balitbu Tropika Elina Mansyah
Sebagai penutup, Widyaiswara Pembimbing Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) II angkatan XVIII subsektor hortikultura, Winny Dian Wibawa menyatakan perlunya kolaborasi antar instansi guna mewujudkan kembali kejayaan pisang mas kirana.
Program lintas lembaga/instansi perlu saling kerja sama dalam mendukung pisang mas.
Perlu pengawalan yang berkelanjutan berdasarkan komitmen dari semua pihak sehingga aspek produksi selaras dengan manajemen.
“Pengembangan pisang perlu berkolaborasi dan keterpaduan semua instansi untuk mengembangkan pisang mas kirana. Melalui program peningkatan daya saing yang berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lumajang dan industri juga berkembang baik. Pisang hanya sebagai entry point untuk menarik gerbong usaha lain. Kerja sama swasta dengan petani harus saling menguntungkan,” Winny. (jpnn)