Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kementan Dorong BUMN Bermitra dengan Peternak

Minggu, 23 September 2018 – 06:30 WIB
Kementan Dorong BUMN Bermitra dengan Peternak - JPNN.COM
Penandatanganan nota kesepahaman antara PT. Jasindo selaku BUMN dengan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung di Malang, Sabtu (22/09).

jpnn.com, MALANG - Produksi susu dalam negeri saat ini masih jauh dari mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan nasional. Oleh karena itu, jumlah produksi susu nasional harus terus dikembangkan.

Peningkatan skala usaha kepemilikan ternak bagi peternak merupakan salah satu solusi untuk mendongkrak peningkatan populasi sapi di dalam negeri. Untuk itu, kemitraan antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta dengan peternak melalui program Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) diharapkan menjadi solusi.

"Untuk meningkatkan skala usaha peternak sapi perah, Kementerian Pertanian melalui Ditjen PKH terus mendorong semua pihak, baik swasta maupun BUMN bermitra dengan peternak," ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Fini Mufiani saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara PT. Jasindo selaku BUMN dengan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung di Malang, Sabtu (22/09).

Fini menjelaskan, produksi susu segar nasional tahun 2017 masih rendah, yaitu 922,9 ribu ton. Sedangkan hingga saat ini 79,2 persen kebutuhan susu masih diimpor dari luar negeri.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan perkembangan populasi dan produktivitas sapi perah masih belum sesuai harapan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, rumah tangga peternakan sapi perah nasional saat ini sebanyak 142 ribu, yang sebagian besar merupakan peternak kecil dengan kepemilikan sapi perah di bawah 4 ekor. 

Selama ini, pengembangan sapi perah dengan berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah. Di antaranya melalui bantuan ternak, program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), subsidi bunga kredit usaha pembibitan sapi (KUPS), kredit usaha rakyat (KUR), bantuan premi asuransi, dan fasilitasi pengembangan investasi dan kemitraan.

Namun, dengan keterbatasan APBN, penambahan sapi belum bisa sepenuhnya difasilitasi oleh pemerintah. Untuk itu, diperlukan sumber-sumber pembiayaan yang murah melalui non APBN. 

Fini mengapresiasi langkah PT Jasindo yang selain menjadi off taker dan avalis, juga melakukan pendampingan dan pemberdayaan. Menurutnya, program kemitraan BUMN itu merupakan salah satu sumber pembiayaan yang murah, dengan bunga 3 persen dan lama pengembalian 3 tahun.

Kementan terus berupaya mendorong peningkatan produksi susu nasional agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close