Kementan Dorong Malang jadi Penyangga Produksi Bawang Putih
jpnn.com, MALANG - Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Andi Amran Sulaiman terus gencar mendorong pencapaian swasembada bawang putih pada tahun 2021. Mendorong penuh penumbuhan sentra bawang putih baik di Jawa maupun Luar Jawa guna menyukseskan program swasembada bawang putih. Salah satunya Kabupaten Malang sebagai sentra produksi bawang putih, sehingga menjadi penyangga nasional.
Demikian diungkapkan Direktur Perlindungan Hortikultura, Sriwijayanti Yusuf saat acara panen perdana bawang putih seluas 30 ha di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, kemarin Senin (5/11). Panen tersebut dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Malang, Budiar dan pihak Importir.
Perempuan yang akrab disapa Yanti ini mengaku bangga melihat panen bawang putih, karena produktivitasnya cukup tinggi pada kisaran 12 hingga 15 ton basah per ha. Indonesia pernah mengalami kejayaan bawang putih di era 90 an dengan luas pertanaman mencapai 22.000 ha, produksinya mencapai 153.000 ton, meskipun menyusut akibat gempuran bawang putih impor.
“Kebutuhan bawang putih setiap tahun rata rata 500 ribu ton sementara produksi nasional kita hanya sekitar 20 ribuan ton. Artinya 96 persen kebutuhan bawang putih nasional di penuhi melalui impor. Ini yang harus kita kejar dan dorong petani bawang putih untuk terus bekerja cerdas dan semangat menanam bawang putih guna mewujudkan swasembada di tahun 2021,” ungkapnya.
“Pada hari ini menjadi saksi sejarah dan momentum istimewa panen perdana bawang putih di Kabupaten Malang seluas 30 hektar. Terima kasih dan apresiasi untuk kedua perusahaan yang telah melakukan wajib tanamnya. Momentun ini diharapkan benar benar bisa dirasakan petani bawang putih di seluruh tanah air. Kita harus buktikan bahwa sebenarnya kita sanggup menghasilkan bawang putih di dalam negeri,” tambah Yanti.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Malang Budiar mengungkapkan, luas tanam bawang putih di Kabupaten Malang sampai dengan akhir Oktober 2018 seluas 186 ha. Terdiri dari 30 ha pertanaman oleh importir dan 156 hektar tanaman swadaya. Pada November 2018 direncanakan tanam 54 ha yang terdiri dari 24 ha dari importir dan 30 ha APBN.
“Jadi Sampai Akhir Desember 2018 diperkirakan luas tanam bawang putih di Malang seluas 240 hektar. Kami akan mendorong importir untuk terus mengembangkan bawang putih di Malang khususnya di Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Wagir, Jabung dan Poncokusumo serta Karangploso,” ungkapnya.
Budiar menyebutkan, sampai saat ini terdapat tujuh importir yang melakukan wajib tanam di Malang dengan total target tanam mencapai 611 Hektar. Kabupaten Malang ke depan akan menjadi sentra pengembangan bawang putih. “Yang terpenting juga kami sekaligus siap menumbuhkan penangkar bawang putih guna mendukung program swasembada bawang putih 2021,” ujarnya.