Kementan Gencarkan Ekspor Beras Premium dan Khusus
Penyediaan alat dan mesin pertanian seperti traktor, pompa air dan alat bantu tanam digunakan untuk produksi.
Sementara itu, combine harvester digunakan untuk menurunkan kehilangan hasil dan percepatan proses panen.
“Kami juga memfasilitasi sertifikasi beras organik, serta memberikan bantuan alat pasca panen Rice Milling Unit (RMU), packing, serta dryer atau alat pengering,” tambah Gatut.
Beras Indonesia, kata Gatut, telah berhasil memasuki pasar mancanegara, antara lain Malaysia, Singapura, Australia, Jerman, Italia, Belgia dan Amerika Serikat. Beras yang diekspor tersebut berupa beras organik, beras hitam, beras merah, beras ketan hitam, serta beras premium dari jenis pandan wangi, mentik wangi, dan beberapa jenis beras premium lokal lainnya.
“Beras tersebut diminati kalangan masyarakat tertentu karena beberapa alasan antara lain tidak menggunakan bahan kimia, rendah glikemik, cita rasa yang khas, dan memang digunakan sebagai bahan baku untuk jenis makanan tertentu,” ujar Gatut.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekspor beras kategori premium dan khusus, Gatut menyebutkan bahwa Kementan merujuk pada konsep pengembangan komoditas berbasis wilayah.
Untuk wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga, Kementan mendorong pengembangan komoditas padi unggulan lokal.
“Misalnya, beras adan Krayan dari Kalimantan Utara yang selama ini diminati oleh Konsumen di Malaysia dan Brunei. Beras ini memiliki tekstur lembut dengan warna putih, merah dan hitam kemerahan. Selain beras Adan Krayan, beras Raja Uncul dari Kalimantan Barat dan beras Siam Unus Mutiara dari Kalimantan Selatan juga berpotensi mengisi pasar Malaysia,” papar Gatut.