Kementan Jamin Persediaan dan Harga Bawang Putih Hingga Idul Fitri Aman
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin persediaan bawang putih memasuki bulan suci Ramadan hingga akhir Idul Fitri mencukupi. Pasalnya, pada hari ini sebanyak 115 ribu ton bawang putih impor telah merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
Tentang harga bawang putih di beberapa pasar yang mengalami lonjakan, Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan operasi pasar di lima titik di wilayah Jabodetabek. Yakni Pasar Perumnas Klender, Pasar Senen, Pasar Rawamangun, Pasar Tanah Abang dan Pasar Kebayoran Lama.
"Sekarang ini harga bawang putih sedang tinggi di kisaran Rp 50 hingga 60 ribu. Ini sudah tidak wajar harganya makanya kami lakukan operasi pasar. Operasi pasar kami lakukan dua hari, hari ini 5 ton, besok 5 ton untuk lima pasar," ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Moh Ismail Wahab di Jakarta, Kamis (2/5).
Adanya operasi pasar ini, tegas Ismail, pemerintah harapkan untuk hari ini dan minggu depan harga bawang putih sudah kembali normal. Hari ini stok bawang putih impor masih proses di pelabuhan.
"Untuk meredam pasar, hari ini kita melakukan operasi pasar di lima titik termasuk pasar retail. Harga yang kami berikan adalah Rp 23 ribu per kg. Ini dilakukan supaya ada psikologi pasar sehingga harga stabil jelang kedatangan 115 ribu ton," tegasnya.
Lebih jauh Ismail memastikan jelang puasa dan lebaran persediaan bawang putih aman. Bawang putih yang sudah keluar ijin impornya 115 ribu ton, sementara kebutuhan per bulan hanya 42 ribu ton. Ini artinya melebihi kebutuhan konsumen.
"Yang perlu saya sampaikan sebelumnya sudah keluar 115 ribu ton. Arahannya adalah langsung dicurahkan ke pasar - pasar dan tidak disimpan ke gudang - gudang guna mempercepat normalisasi harga pasar," tekan Ismail.
Ismail menyebutkan Kementan menargetkan swasembada bawang putih terlaksana pada 2021. Dengan demikian, kebutuhan bawang putih dipenuhi dari produksi dalam negeri. Target awal adalah memproduksi benih terlebih dahulu.