Kementan-Kemenperin Terus Kembangkan IKM Hilirisasi Pangan
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengembangkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) hilirisasi pangan.
Hal itu dilakukan mengingat IKM memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional.
Dari jumlah unit usaha 3,4 juta unit, lebih dari 90 persen merupakan industri nasional.
Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJIA) Kemenperin, Achmad Sufiardi menuturkan Kementan meluncurkan program Propaktani yang merupakan program pengembangan kawasan tanaman pangan berbasis korporasi.
Menurut dia, propaktani merupakan pola pertanian baru dengan perbaikan pada aspek manajemen yang juga dapat memperkuat IKM berbasis tanaman pangan.
“Propaktani memiliki tujuan untuk efisien input, meningkatkan produktivitas dan hasilnya produk berdaya saing," kata Achmad dalam acara Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani Episode 483, Rabu (7/6) kemarin.
"Propaktani ini adalah contoh program yang mengintegrasikan tidak hanya pertanian dengan perindustrian, tetapi juga perlu melibatkan berbagai pihak seperti perbankan, koperasi, dan BUMN," sambungnya.
Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dan Kebijakan Jasa Industri, BSKJI, Kemenperin Heru Kustanto menjelaskan program Penguatan Industri Melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) sebagai pendukung penciptaan wirausaha industri baru untuk pengembangan industri kecil menengah.
PINOTI adalah Program yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) untuk memperkuat kemampuan perusahaan industri baru, khususnya IKM melalui optimalisasi teknologi.