Kementan Mantapkan Cianjur jadi Penyangga Cabai Jabodetabek
Ketua Gapoktan Mujagi di Cianjur, Haji Suhendar menyebutkan bahwa produksi cabai petani Cianjur saat ini telah mampu memasok ke pasar induk, pasar retail, pasar modern dan horeka di Jabodetabek.
“Untuk memacu produksi, anggota kami mencoba mengembangkan cabai merah keriting varietas Kastilo dan PM 999 seperti yang hari ini sedang kita panen. Potensinya bisa mencapai 20 ton per ha sehingga lebih tinggi dari jenis lain dengan rata yang berkisar 8 - 10 ton per ha", terangnya.
"Cabai varietas ini mampu menghasilkan panen per pohon dengan berat berkisar 1- 1.5 kg selama 3 - 4 bulan. Keunggulan lainnya adalah buahnya berkualitas bagus, tahan penyakit dan daptif terhadap lingkungan," terang Haji Suhendar.
Pihaknya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kementerian Pertanian untuk membantu petani cabai Cianjur.
“Harus kami akui, perhatian Kementan dibawah kepemimpin Pak Menteri Amran Sulaiman sangat luar biasa. Kami sebagai petani cabai benar-benar sangat merasakan kehadiran dan bantuan pemerintah tersebut," ujarnya.
Mereka mengaku sangat senang karena Kementerian Pertanian mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi virus kuning yang hingga kini masih menjadi momok bagi petani cabai. Salah satunya dengan menghadirkan pakar dari Korea ke Cianjur beberapa hari lalu.
Gapoktan yang dipimpinnya juga berkomiten mendukung upaya pemerintah menjadikan Cianjur sebagai sentra pengaman pasokan pasar Jabodetabek.
Luas panen bulan Juli hingga Agustus mencapai 4.200 ha dengan perkiraan produksi mencapai 60.000 ton.