Kementan Serius Mengendalikan Lalat Buah Salak untuk Ekspor
Petani dan aparat Desa dan Camat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan sepakat akan menerapkannya. Hal ini didukung oleh Kapala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, Catur Wahyudi.
Dia mengungkapkan jajaran petugas perlindungan tanaman khususnya dari Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura (LPHPTPH) Banyumas siap mengawal dan mendampingi secara teknis pelaksanaan pengendalian lalat buah secara luas di lapangan.
“Kami siap merespons dan bekerja dengan cepat membantu petani agar salaknya tidak diserang lalat. Kami akan optimalkan segala potensi, sehingga produk salak tetap berkualitas standar ekspor,” ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara, Totok. Menurutnya buah salak sebagai icon dari Kabupaten Banjarnegara, maka Dinas Pertanian sangat serius dalam upaya meningkatkan produksi, kualitas dan nilai tambah dari komoditas salak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarnegara.
“Tentunya hal ini akan disinergikan kegiatannya instansi terkait dan Badan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah,” tegas dia.
Potensi pasar salak Banjarnegara sangat besar untuk memenuhi pasar lokal. Berdasarkan informasi dari Agus, petugas Expedisi Setia Kawan bahwa perusahaannya melakukan pengiriman buah salak Banjarnegara antara lain ke pasar Cikopo, Cibitung, Kramat Jati, Tanah Tinggi, Angke, Rau Serang dan Cilegon dengan jumlah pengiriman rata-rata per hari 50 truk pada musim panen raya dan 20 truk pada off season.
“Selain untuk pasar local, produk salak Banjarnegara juga telah menembus pasar luar negeri melalui eksportir di Sleman, Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah,” sebutnya.(jpnn)