Kementan Tegaskan Wajib Tanam Bawang Putih Tetap Berlanjut
Tokoh bawang putih Berkah Tani-Tegal, Ahmad Maufur mengatakan sangat mendukung program kemitraan importir dengan petani. Dirinya mengaku saat ini sedang menjalankan kemitraan tanam dengan Wings Food Group. Dengan pola bagi hasil 60 persen untuk petani dan 40 persen untuk importir, dirasakannya sangat menguntungkan petani.
“Tolong program yang sangat bagus ini dipertahankan dan ditingkatkan,” ujar dia.
Senada dengan Maufur, petani asal Karanganyar Bejo Supriyanto menuturkan, siap bermitra dengan importir selama bisa saling menjaga komitmen.
Salah satu importir hortikultura, CV Sinar Padang Sejahtera, Ferry Susanto Mulyono pun mengatakan tak keberatan dengan rencana pemerintah menghentikan impor jika swasembada tercapai 2021. Begitupun dengan kebijakan yang mewajibkan tanam 5 persen dari rekomendasi impor yang diajukan juga tidak masalah.
“Kami sih, ikut peraturan saja. Alasannya sederhana, berkomitmen melaksanakan kewajiban. Dari kami jelas, kami dari awal komitmen. Ini namanya kewajiban bukan sesuatu yang berat," katanya.
Praktisi budidaya sayuran abdul hamid yang hadir pada acara tersebut mengatakan, dirinya mengapresiasi kebijakan wajib tanam 5 persen.
"Pada acara ini sukses karena mampu mendatangkan seluruh importir. Langkah sepanjutnya yang penting melaksanakan Panca atau Sapta Usahatani. Menggunakan varietas unggul, cultivation system dan pemupukan yang tepat disamping air hal yang penting," katanya.
Untuk diketahui, pada pertemuan nasional di atas, para importir yang hadir meminta Pemerintah membantu penyediaan gudang atau rumah benih, mempermudah proses perijinan impor benih, memfasilitasi pemanfaatan HGU, pengawalan kemitraan dan pembinaan budidaya bawang putih.