Kenangan Anwar Ibrahim soal Hari-harinya di Penjara Bersama Tafsir Al-Azhar Buya Hamka
Anwar juga bercerita dalam sebuah forum setelah Revolusi Iran, Buya Hamka memberikan dukungan namun mulai memunculkan rasa kegelisahan karena melihat sosok yang agak ekstrem yang menyulitkan hubungan Iran dengan negara-negara Islam lain.
Pada kesempatan yang sama Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir mengatakan dirinya takjub karena banyak tokoh dan pemuka Malaysia begitu akrab serta bersahabat dengan pemikiran Buya Hamka yang mungkin melebihi masyarakat Indonesia.
"Beliau juga tokoh Muhammadiyah spesial seperti disampaikan Ananda Ahmad Farhan Rosli (Presiden Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia), yang menghadirkan pemikiran dan sikap yang damai tetapi kritis, berfikiran maju dan progresif," katanya.
Pembicara lain pada webinar tersebut adalah Prof Dato' Dr Siddiq Fadzil, Ketua Institut Darul Ehsan (IDE), Prof Dato Dr Wan Sabri Wan Yusof (Universiti Sultan Azlan Shah), Afif Hamka (putera ke-9 Buya Hamka), Prof Madya Dr Syed Khairudin Al-Junied (National University of Singapore), Dr Norazlan Hadi Yaacob (Universiti Pendidikan Sultan Idris) dan Prof Dato' Dr Mohammad Redzuan Othman (Direktur Eksekutif
Institut Darul Ehsan).
Seminar diselenggarakan oleh Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM), Institut Darul Ehsan (IDE), Persekutuan Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), The International Institute of Islamic Thought (IIIT) dan HAMKA Center. (ant/dil/jpnn)