Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kenapa Pakar Kesehatan Masyarakat Berusaha Menjegal Instagram Versi Anak-Anak?

Rabu, 19 Mei 2021 – 22:24 WIB
Kenapa Pakar Kesehatan Masyarakat Berusaha Menjegal Instagram Versi Anak-Anak? - JPNN.COM
Instagram sedang "mendalami" rencana untuk membuat versi baru platform media sosial itu bagi anak di bawah 13 tahun. (Getty: Flashpop)

Mengukur efek waktu layar terhadap otak

Wayne Warburton, seorang profesor psikologi perkembangan di Macquarie University dan seorang ahli terkemuka tentang pengaruh waktu layar yang lama pada otak, menganut teori yang pertama.

Dr Warbuton, yang juga wakil presiden Australian Council on Children and the Media, yang ikut menandatangani surat pada bulan April tentang versi anak-anak dari Instagram, melukiskan gambaran mengerikan yang mungkin tidak asing bagi siapa pun yang menonton film dokumenter The Social Dilema.

Konsumsi anak-anak atas konten "tanpa pemikiran" merusak bagian otak mereka, katanya.

Sementara perusahaan besar mencari cara untuk mengeksploitasinya dengan membangun platform yang, seperti mesin pokie, menggunakan strategi kepuasan yang ditangguhkan tanpa henti untuk membuat mereka tetap bertahan.

Dia yakin sebagian besar media sosial "tidak memerlukan pemikiran", dan hal yang sama berlaku untuk YouTube untuk Anak.

(Perlu diketahui bahwa komite pemerintah AS baru-baru ini menggambarkan platform tersebut sebagai "gurun konten konsumerisme yang hambar" di mana hanya 4 persen video yang memiliki konten pendidikan.)

"Saat Anda menggunakan media yang tidak memerlukan pikiran, di mana Anda mengonsumsi tetapi tidak terlibat dengannya secara kognitif, otak mulai berhenti tumbuh," kata Dr. Warburton.

"Otak adalah organ yang jika tidak digunakan, maka Anda akan kehilangan fungsinya."

Perusahaan media sosial makin gencar menargetkan anak-anak sebagai konsumen, tetapi pakar kesehatan publik dan aktivis anak mengatakan hal tersebut mengandung risiko dan meminta Facebook serta perusahaan besar lainnya untuk menghentikan rencana mereka

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA