Kenduri Swarnabhumi 2024: Kemendikbudristek Rampungkan Tiga dari 12 Festival Daerah
Mahendra menyebutkan ketiga festival yang telah dilaksanakan memperlihatkan tradisi budaya khas masyarakat DAS Batanghari yang masih dijaga hingga sekarang sebagai kearifan lokal.
Festival Suku Batin IX yang berlangsung pada 20-22 Juli di Kabupaten Batanghari mengingatkan asal usul keturunan Suku Batin IX, salah satu suku asli di Jambi yang termasuk peradabannya serta menonjolkan
kuliner otentik dan peran perempuan dalam kebudayaan mereka.
“Selama festival berlangsung, diadakan juga serangkaian acara seperti lomba masak tradisional brengkes ikan, Ritual Muwon Namo, pertunjukan kesenian yang mengangkat cerita kebudayaan setempat, dan pameran kerajinan tangan," sebut Mahendra.
Dia menjelaskan ritual Muwon Namo merupakan tradisi memanggil hujan sebelum panen yang dipentaskan untuk edukasi generasi muda mengenai warisan budaya yang memiliki nilai-nilai luhur.
Sementara itu, Festival Biduk Gedang Selang Beangkut yang berlangsung pada 27 Juli di Kabupaten Merangin merupakan gabungan dari perayaan seni, budaya dan pelestarian lingkungan di sekitar Sungai Tabir.
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan seni dan budaya, penanaman bibit pohon, serta peluncuran Gerakan Sadar untuk Mengurangi Sampah Plastik (GERATIK) untuk memperkuat komitmen masyarakat setempat menjaga lingkungan sungai dan penebaran ribuan benih ikan ke sungai.
Malam puncak festival digelar di Rumah Tuo Adat yang didirikan sejak 1330 dan menjadi simbol Kabupaten Merangin serta situs cagar budaya sejak 1996 dengan harapan menyebarluaskan kebanggaan budaya dan sejarah lokal.
Selanjutnya, Festival Keris Siginjai yang diselenggarakan pada 1- 3 Agustus di Kota Jambi bertujuan mengangkat seni kerajinan dan budaya Kota Jambi dengan fokus pada keris sebagai senjata tradisional yang sarat nilai sejarah dan simbolik.