Kepala BIN Bebekan Analisis Situasi Perekonomian Terkini, Ngeri-Ngeri Sedap
Kondisi itu akan diperparah dengan pembiayaan anggaran negara dan perusahaan yang menjadi lebih kompleks dengan masuknya konsep ekonomi hijau atau ramah lingkungan.
"Yang jika kita salah dalam pengelolaan maka akan sangat berpotensi akan meningkatkan beban utang serta rentan terhadap perubahan teknologi," kata Budi.
Budi menyebutkan pelemahan nilai tukar rupiah kita terhadap USD akibat tingginya inflasi global sehingga menyebabkan tingginya beban impor yang berdampak pada industri nasional, meningkatnya pengangguran serta menurunnya daya beli masyarakat.
Namun, meski berbagai ancaman itu Budi menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 diperkirakan hanya di kisaran 4,7 persen - 5,3 persen.
"Hasil foresight intelijen dunia menunjukkan bahwa akan terjadi ketimpangan wilayah dan antarkelompok masyarakat di satu daerah yang semakin tinggi. Sehingga hal tersebut berpotensi mengurangi pertumbuhan di daerah kurang lebih 1,2 persen," pungkas Budi Gunawan.(mcr10/jpnn)