Kepala BPIP Prof Yudian Sebarkan Pesan Perdamaian kepada Delegasi Peace20
Kepala BPIP yang juga lulusan Harvard University ini memberi gambaran kepada para delegasi bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar ke-4 dunia dengan beragam perbedaan.
Namun, dengan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Bangsa Indonesia dapat bersatu dalam kerukunan hingga sekarang dan selamanya.
“Masyarakat Indonesia memiliki pengalaman 2000 tahun dalam mengembangkan cara-cara positif untuk bekerja dengan keragaman budaya dan agama untuk membina kehidupan yang harmonis. Jadi, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan adat gotong royong adalah dasar yang berharga bagi antar budaya dalam lingkungan budaya, perdamaian dan kerukunan, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia,” terangnya.
Dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian dunia, Prof. Yudian menambahkan, Pancasila bersifat universal yang sudah terbukti dan dapat dipedomani oleh masyarakat dunia.
“Saya ingin mengutip pidato mantan Presiden RI dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri dalam 17th Jeju Forum for Peace and Prosperity di Korea Selatan, bahwa semua bangsa tentu memiliki kehendak dan kepentingan internalnya masing-masing. Namun respons (peserta) terhadap Pancasila sangat positif karena dalam setiap sila selalu ada kekaguman dari sila ke-1 sampai dengan sila ke-5,” kata Prof. Yudian.
Yudian menyampaikan apresiasinya kepada Ketua VOP Prince Damien Dematra selaku kandidat penerima penghargaan dunia Nobel Perdamaian.
Para delegasi dan tamu kehormatan yang hadir serentak memberi tepuk tangan gemuruh terhadap sambutan Kepala BPIP tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Peace20 K.H. Marzuqi Mustamar menuturkan pentingnya menjaga perdamaian.