Kepala BPIP Yudian Wahyudi Sebut Aceh Jadi Tiang Penyangga NKRI
jpnn.com, ACEH - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. K.H. Yudian Wahyudi MA. Phd menghadiri acara dialog kebangsaan bertema Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana dalam Perencanaan Pembangunan Nasional di Bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi Berdasarkan Haluan Ideologi Pancasila di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Untuk menyambut Indonesia emas 2045, generasi milenial dipersiapkan saat ini agar menjadi penerus bangsa dalam membumikan Pancasila.
Yudian Wahyudi mengatakan Aceh merupakan sebagai serambi mekahnya Indonesia dikenal sebagai daerah yang kental dengan agama.
Keterpaduan ilmu agama dan ilmu pengetahuan tersebut mampu melahirkan beberapa tokoh pemikir bangsa dan Islam, salah satunya adalah Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, seorang ulama, ahli fikih, tafsir Al-Quran dan hadis.
"Jadi beliau adalah mantan Dekan Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga yang juga pernah saya pimpin. Hasbi memiliki peran penting dalam mengenalkan Fikih Indonesia yang menekankan pentingnya pengambilan ketetapan fikih dari hasil ijtihad yang lebih sesuai dengan karakter bangsa Indonesia,’’ ucapnya saat membuka kegiatan Dialog Kebangsaan, Selasa (8/11).
Mantan rektor UIN tersebut mengatakan Aceh merupakan sebagai tiang penyangga Republik Indonesia dan gerbang masuk Indonesia telah mampu menjaga itu dengan baik hingga detik ini.
"Perjuangan tersebut tidak boleh berhenti di situ. Kehidupan terus berjalan dan peradaban manusia menjadi lebih dinamis yang mengharuskan masyarakat beradaptasi dengan kondisi globalisasi yang cepat dan luwes,’’ paparnya.
Yudian menjelaskan, dalam menyambut generasi emas 2045, pemupukan dan internalisasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kesejahteraan, dan keadilan harus terus dirawat terutama oleh anak-anak muda.