Kepala BPOM Sebut Kausalitas BPA dengan Penyakit Tertentu Belum Jelas
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) angkat bicara terkait pernyataan sejumlah pihak tentang risiko Bisphenol A (BPA) yang disebut dapat mengganggu fertilitas, menyebabkan kanker, dan lain-lain.
Menurut Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito, keterkaitan antara zat kimia BPA dengan gejala medis tertentu masih bersifat indikatif dan kausalitasnya belum jelas.
"Penelitian yang dilakukan terhadap BPA menunjukkan risiko bahaya kesehatan seperti kesuburan dan berbagai penyakit lainnya belum jelas kausalitasnya," ujar Penny Kusumastuti dalam keterangan resmi yang diterima JPNN, Kamis (9/6).
Hal senada juga disampaikan sejumlah ahli pangan dan pakar kimia dari universitas ternama serta sejumlah dokter dalam acara sarasehan dengan tema bahaya BPA di Hotel Shangrila, Jakarta.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. Wisaksono Sudoyo mengatakan belum ada bukti air galon guna ulang menyebabkan penyakit kanker. Menurutnya, 90-95 persen kanker itu dari lingkungan atau environment.
“Kebanyakan karena paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan makan makanan yang salah, merokok, dan lain sebagainya. Jadi belum ada penelitian air galon itu menyebabkan kanker,” ujarnya.
Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) yang juga dokter spesialis kandungan, Dr. M. Alamsyah Aziz, SpOG juga mengatakan sampai saat ini dirinya tidak pernah menemukan adanya gangguan terhadap janin karena ibunya meminum air galon.
Karenanya, dia meminta para ibu hamil agar tidak khawatir menggunakan kemasan AMDK galon guna ulang ini, karena aman sekali dan tidak berbahaya terhadap ibu maupun pada janinnya.