Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kera Slow

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa, 07 Juni 2022 – 07:08 WIB
Kera Slow - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ada pula kelompok ikan. Kolam ikan arwananya saja dua buah. Besar-besar. Yang dicampur dengan ikan patin. Dua-duanya bisa disatukan.

Arwana bergerak di permukaan air. Patin di dasar kolam. Keduanya sama-sama hanya mau makan ikan kecil.

Maka di kompleks ini ada kolam ikan nila yang besar. Sebagian untuk dimakan manusia, sebagian besarnya untuk makan arwana dan patin.

"Arwananya lebih 3.000 ekor," ujar penjaga arwana itu.

Anda harus hafal nama-nama binatang di situ, siapa tahu Bayan akan mengadakan kuis.

Untuk kebun binatang ini saja 100 karyawan ditugaskan penuh di sini. Umumnya orang dari penduduk sekitar..

Dokter hewannya empat orang. Lulusan Udayana dan UGM.

Masih ada pula ahli gizi khusus binatang. "Kera dan orang utan biasanya kekurangan protein," ujar ahli gizi di situ. "Seminggu sekali, satu kera kami beri telur dua buah," ujarnyi.

Saya bertemu orang yang kekayaannya naik Rp 30 triliun hanya dalam dua tahun itu: Datuk Low Tuck Kwong. Di lokasi yang begitu jauh. Di pedalaman Kaltim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close