Kerajinan Kulit Reptil di Desa Ini Tembus Pasar Asia
Berkaca dari industri tas, dompet, dan ikat pinggang kulit buaya dan ular, Pemerintah Desa Jeungjing berencana menyasar produsen sepatu di desanya. Potensi desa ini bakal menjadi target program pemberdayaan ekonomi perdesaan.
Pemilik industri sepatu, Sunardi, mengaku telah membangun usahanya sejak 2010. Namun, ia menghadapi kendala dalam memajukan industri rumahannya. Sunardi mendapat pesaing muda yang memiliki banyak modal.
”Dulu, awal saya buka usaha ini, saya bisa produksi sampai 350 pasang sepatu per hari. Itu saya kirim ke Jakarta, Semarang, bahkan sampai ke Medan. Tapi sekarang, banyak produsen muda yang mencuri perhatian pasar. Mereka biasanya kan punya modal besar. Jadi, berani memasok barang sebelum pembayaran. Kalau saya sekarang produksinya hanya sesuai pesanan saja. Karena modalnya terbatas,” ungkap Sunardi. (pem/rb/sub)