Keren, Kades Swarga Bara Raih Hadiah Berangkat dengan Kementerian PPPA ke New York
Aisyah berharap akan lebih banyak lagi kades di Kutim yang mengalokasikan anggaran desa yang responsif gender sehingga makin banyak perempuan mendapatkan hak-haknya hingga di tingkat desa.
“Pembangunan harusnya bukan hanya bangunan secara fisik, tapi SDM juga perlu diperhatikan. Kebutuhan perempuan seperti keterampilan dan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini 10 Pokja di PKK bisa terpenuhi agar dapat menghasilkan SDM yang lebih baik ke depannya," katanya.
Misalnya, kata dia, seperti masalah "stunting" (kekerdilan anak) di mana yang harusnya mengerti adalah ibunya.
"Kalau seorang ibu tidak punya ilmu bagaimana mau mendidik generasi yang diharapkan ke depan lebih baik lagi. Di sinilah pentingnya
anggaran desa yang responsif gender itu," pungkas Aisyah. (antara/jpnn)