Kereta Luxury
Oleh: Dahlan IskanPukul 04.45 bisa tiba di Zaytun. Acara pertama senam: pukul 05.30.
Tentu saya tidak berharap berlebihan. Agar tidak mudah kecewa.
Saya sudah mengira: tidak akan seperti luxury-nya kereta di Amerika, bahkan tidak mungkin seperti di kelas satunya kereta cepat di Tiongkok.
Malam itu saya naik kereta dari stasiun Pasar Turi Surabaya. Bisa ngobrol dengan Kepala Daerah Operasi PT KAI Jatim. Kebetulan dia juga akan turun di Cirebon. Akan ke kantor pusat KAI di Bandung.
Saya dapat kabar baik: Stasiun Pasar Turi segera dibongkar. Untuk dibangun yang baru. Akan dibuat seperti bandara. Atau, dibuat mirip stasiun-stasiun Whoosh. Dua lantai. Tahun depan selesai.
Sudah waktunya stasiun-stasiun KA tidak kalah dengan bandara. Toh, tiket kereta juga tidak lagi murah.
Untuk kelas luxury ini bahkan lebih mahal dari tiket pesawat: antara Rp 1,2 juta sampai Rp 1,7 juta –saya dapat harga yang termahal itu.
Gerbong kelas luxury ini ditempatkan agak paling belakang. Aneh. Saya lupa bertanya mengapa begitu. Mahal tetapi jalan kakinya lebih jauh. Baik saat naik maupun saat turun kelak.