Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tumit Zaytun

Oleh: Dahlan Iskan

Rabu, 28 Agustus 2024 – 07:52 WIB
Tumit Zaytun - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Pukul 02.45 nan gelap kereta berhenti di stasiun Cirebon. Tiga mobil menjemput saya dan rombongan. Kami langsung menuju Indramayu. Lewat jalan tol jurusan Jakarta. Tidak bisa laju. Banyak sekali perbaikan jalan menuju exit Cikedung.

Pukul 04.30 kami tiba di tujuan: pesantren Ma'had Al Zaytun. Ini untuk kali ketiga saya ke pesantren 1.800 hektare ini.

Tumit Zaytun

Baca Juga:

Hari masih gelap. Menjelang subuh. Sudah disediakan beberapa kamar untuk rombongan kami: di Pesantren Inn. Inilah gedung besar lima lantai yang setara dengan hotel bintang tiga.

Setelah mandi dan salat subuh kami turun ke lobi. Sudah ramai. Banyak sekali orang turun dari lantai atas pakai tangga. Di antara mereka banyak yang mengenal saya. Lobi pun jadi arena studio foto.

Kami pun saling sapa. Tahulah saya: mereka adalah orang tua santri yang sekolah di Al Zaytun.

Baca Juga:

Saya bertanya asal daerah mereka: Jakarta, Bekasi, Bandung, Lampung, Solo, Semarang, Magetan, Pacitan, Malang, Surabaya, Bondowoso. Begitu beragam. Dari banyak wilayah di Indonesia.

Mereka sudah tiga hari di Al Zaytun. Selasa kemarin adalah hari keempat rangkaian acara peringatan 25 tahun pesantren itu.

Anda sudah tahu siapa pemimpin tertinggi Al Zaytun: Syekh Panji Gumilang. Dia baru saja selesai menjalani masa hukumannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News