Kericuhan Warnai Penertiban Waduk Ria Rio
jpnn.com - PULOGADUNG – Penertiban bangunan di bantaran Waduk Ria Rio, Sabtu (15/11) kembali diwarnai kericuhan. Warga nekat melawan ribuan petugas satpol PP dan polisi yang mengawal pembongkaran. Bentrokan pun tidak terhindarkan.
Aksi penertiban itu dimulai sekitar pukul 06.30. Namun, petugas yang berjumlah sekitar 2 ribu orang berkumpul di halte Transjakarta, Jalan Perintis Kemerdekaan, pukul 04.00. Mereka terdiri atas 1.250 petugas gabungan dari satpol PP, sudin kebersihan, sudin damkar, sudin perhubungan, serta sudin perindustrian dan energi. Semuanya berasal dari Pemkot Jakarta Timur. Ada juga 600 polisi dan 150 personel TNI.
Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto memimpin apel pukul 05.00 hingga 06.30. Setelah itu, petugas langsung bergerak serentak. Polisi menutup Jalan Perintis Kemerdekaan sejak pukul 06.30. PLN dan sudin perindustrian dan energi juga bersinergi memadamkan listrik mulai pukul 4.30.
Sasaran pembongkaran tersebut adalah puluhan bangunan di RT 6 dan 7, RW 15, Kampung Pedongkelan. Petugas menyiapkan empat backhoe untuk merobohkan rumah. Saat hendak dimulai, tiba-tiba terdengar berkali-kali suara ledakan. Ternyata, suara itu berasal dari petasan yang dilempar warga ke arah petugas.
Belum reda suara petasan, belasan bom molotov meluncur ke kerumunan petugas. Lemparan bom-bom rakitan tersebut diiringi dengan lemparan batu. Petugas satpol PP tidak menyangka mendapat serangan mendadak. Mereka akhirnya kocar-kacir. Kasatpol PP Jaktim Syahdonan yang memimpin anak buahnya di barisan depan pun terluka karena terkena lemparan batu. ’’Mundur.. Mundur,’’ teriak Syahdonan kepada anak buahnya.
Serangan tersebut akhirnya berhasil memukul mundur petugas satpol PP. Namun, petugas tidak menyerah. Sekitar 10 menit kemudian mereka kembali maju. Kali ini ratusan polisi ikut membantu.
Melihat satpol PP maju, warga siap melawan lagi. Batu dan bom molotov kembali dilemparkan. Namun, petugas tetap maju. Di tengah kekacauan, seorang warga mengeluarkan pistol dari balik bajunya. Senjata api itu ditodongkan ke arah petugas.
Karena situasi semakin tidak kondusif, polisi akhirnya menembakkan gas air mata. Asap yang memedihkan mata tersebut langsung menyebar ke arah kerumunan warga. Saat itulah polisi berhasil membekuk pria yang menodongkan senpi tadi.