Ketahui tentang Aritmia Jantung: Pencegahan & Perawatan dengan Metode Terkini
Pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala, seperti elektrokardiogram (EKG) dan tes pemantauan ritme, dapat membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini dan memungkinkan intervensi lebih awal.
Perawatan untuk aritmia jantung dapat melibatkan berbagai pendekatan tergantung pada jenis dan keparahan aritmia.
Obat-obatan antiaritmia seperti Amiodarone dapat digunakan untuk mengontrol atau mengembalikan ritme jantung kembali normal. Antikoagulan mungkin diperlukan untuk pasien dengan fibrilasi atrium guna mencegah pembentukan gumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke.
Obat-obatan seperti Beta-Blocker dan Calcium Channel Blockers juga sering digunakan untuk mengatur detak jantung dan mengurangi gejala.
Terapi elektrofisik seperti kardioversi menggunakan kejutan listrik untuk mengembalikan ritme jantung yang normal, sedangkan ablasi kateter, yang melibatkan penggunaan energi radiofrekuensi atau cryoablation, dapat menghilangkan area jaringan jantung yang menyebabkan aritmia.
"Dalam kasus yang lebih kompleks, pemasangan pacemaker atau Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) mungkin diperlukan untuk mengatur detak jantung dan mencegah aritmia berbahaya. Prosedur bedah seperti maze procedure mungkin diperlukan untuk mengatasi fibrilasi atrium dengan membuat jalur listrik yang terkoordinasi di jantung," sebutnya.
Selain stroke, aritmia juga dapat menyebabkan gagal jantung. Pada aritmia yang kronis atau berat, seperti fibrilasi atrium atau takikardia ventrikular, jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien.
Apabila memiliki permasalahan mengenai jantung, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K) bisa menjadi pilihan yang tepat untuk berkonsultasi dengan mengakses aplikasi MySiloam.(chi/jpnn)