Ketika Garuda Tak Terbang
Jumat, 26 November 2010 – 01:10 WIB
Puncak efek berantainya terjadi pada 21 November 2010, sehingga ratusan penerbangan Garuda di berbagai bandara kacau, delay berkepanjangan, hingga dibatalkan.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengaku, pihaknya telah mengeluarkan sekitar Rp 220 juta di samping membayar kompensasi pembayaran tiket hingga dua kali lipat besarnya.
Konon, tercatat sekitar 737 penumpang yang batal diterbangkan pada hari pertama gangguan sistem, terpaksa diinapkan di hotel oleh pihak Garuda sebagai konsekuensi yang diberikan maskapai sebagai bagian dari pelayanan. Ya, barangkali bukanlah sebuah kerugian yang berarti untuk Garuda.