Ketika Kegagalan Bertopeng Kejujuran
Selasa, 27 April 2010 – 10:51 WIB
Pandangan ini sangat mengganggu dan tidak benar. Karena pandangan ini hanya mewakili pandangan para ahli tes, reduktif serta bertentangan dengan dasar filosofi dan teori pendidikan. Pandangan itu juga telah mengkerdilkan arti pendidikan dengan tes dan kontraproduktif terhadap usaha peningkatan mutu pendidikan.
Kini yang terjadi, UN menjadi momok namun juga menjadi prestise. Sekolah, guru dan bahkan Kepala daerah seakan berlomba untuk meraih angka tertinggi UN, dengan berbagai cara mulalui bimbel, pelajaran tambahan, sampai pada tryout-tryout. Di sini siswa dijejali dengan soal-soal, praktis sepanjang satu semester akhir menjelang UN. Sehingga yang terjadi kemudian, teach what you test (ajarkan apa yang akan anda ujikan) bukan prinsip-prinsip ujian sekolah yang seharusnya test what you teach! (ujilah apa yang sudah anda ajarkan). (kp/aj/jpnn)