Ketimbang Dana Aspirasi, Mendingan Program Disinkronisasi
Kamis, 01 Juli 2010 – 03:50 WIB
Taufik juga menyatakan, yang juga menjadi catatan PAN adalah kurang sinkronnya hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Nasional (Musrenbangnas). Belum lagi, katanya, cetak biru masing-masing departemen juga seringkali tidak sinkron. "Kebijakan yang tidak sinkron ini membuat penggunaan anggaran menjadi boros dan tidak optimal," ulasnya.
Mantan pimpinan Komisi V ini pun menyodorkan contoh ketidaksinkronan dalam pembangunan. Taufik menyebut upaya dalam mengatasi kemacetan di Jakarta dengan perkembangan industri otomotif sebagai salah satu contohnya. "Sektor perindustrian berusaha agar produksi mobil dan kendaraan bermotor terus meningkat, sementara sektor pekerjaan umum tidak sanggup membangun jalan yang siap menampung kendaraan yang diproduksi tersebut. Ini kan jadi tidak sinkron antara kebijakan satu instansi dengan lainnya," ucapnya.
Karenanya, Taufik menegaskan agar penggunaan anggaran lebih baik dioptimalkan dan ada sinkronisasi program. "Sehingga ada koordinasi yang baik dan pembangunan di daerah tidak tersendat lagi," cetusnya.(awa/ara/jpnn)