Ketua Baleg: MD3 Sudah Selesai, DPR Proporsional, MPR Paket
“Buat saya tidak penting siapa yang akan menjadi ketua dan menjadi pimpinan tetapi yang paling penting adalah apakah dengan segala kemampuan, kewenangan, segala pembiayaan yang diberi oleh UU, itu sudah maksimal untuk kepentingan rakyat atau tidak,” paparnya.
Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan pimpinan DPR bisa disebut sebagai speaker of politic. Sementara itu, lanjut dia, untuk pimpinan MPR seharusnya lebih menjadi speaker of national interest. “Jadi dia (pimpinan MPR) harus bicara kepentingan nasional. Keguyuban politik untuk kebangsaan, kepentingan nasional ini seharusnya ada di MPR,” katanya dalam kesempatan itu.
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan itu sependapat seharusnya hal ini dimusyawarahkan terlebih dahulu oleh para pimpinan partai politik. “Hal ini untuk melihat kita ini mau MPR ini seperti apa ke depan, dengan agenda setting apa, kemudian dari mana mengutus siapa itu silakan,” jelasnya.
Dia mengatakan, ketua MPR nanti harus diberikan tanggung jawab untuk menyusun agenda yang sudah disepakati oleh para pimpinan partai politik. “Jadi prinsip musyawarah yang seharusnya lebih dikedepankan di sini bukan soal kuat-kuatan kepentingan dari masing-masing partai politik. Partai politik selesai di DPR tetapi di MPR kita bicara soal kebangsaan,” pungkasnya. (boy/jpnn)