Ketua Komisi MUI Nilai Rezim Jokowi Tak Mengkriminalisasi Ulama
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat M. Azrul Tanjung menyatakan, pemerintahan Jokowi-JK tidak pernah melakukan kriminalisasi ulama. Habib Rizieq dan Abu Bakar Baasir dijebloskan ke penjara bukan di era Presiden Joko Widodo.
"Tidak benar pemerintahan Jokowi mengkriminalisasi ulama. Habib Rizieq, Abu Bakar Baasir dan Antasari Azhar dipenjara bukan pada saat Jokowi memerintah. Pemberian lahan jutaan hektare kepada pengusaha kelas kakap, juga bukan pada masa Jokowi. Jadi ini sangaja ditarik-tarik untuk menjatuhkan Pak Jokowi," kata Azrul di Jakarta, Selasa (26/2).
Azrul yang juga koordinator Garda Matahari Pusat ini menambahkan, untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat terutama umat Islam, timnya sengaja road show ke daerah. Yang membuat Azrul lega, setiap daerah memberikan respon positif dan mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Saya baru saja dari Kalimantan Barat. Di sana seluruh kiai, habaib, dan santri memberikan dukungan. Bahkan mereka menggelar Kalimantan Barat Bersalawat untuk menangkan Jokowi-Ma'ruf," terangnya.
Dia berharap seluruh kiai, habaib, dan para santri turut menginformasikan program kerja nyata pemerintah. Sekaligus mengedukasi masyarakat agar tidak percaya kabar bohong.
Sementara Ketua Dewan Pembina TKD Sutarmidji menghimbau kepada tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf dari tingkat provinsi sampai kelurahan turut proaktif meluruskan informasi kepada masyarakat yang sudah terpapar berita hoaks yang dialamatkan kepada capres dan cawapres 01.
"Saya berharap tim relawan Jokowi-Ma'ruf termasuk para caleg untuk terus bergerak ke akar rumput door to door. Selain itu partai pengusung Jokowi-Makruf memasang gambar Paslon 01 di tiap sepanduk atau baliho caleg masing masing" ungkapnya.
Sutarmidji juga mengungkapkan, saat ini bangsa Indoesia diadu domba dengan fitnah. Padahal semua agama menyatakan fitnah itu perbuatan dosa. Termasuk dalam Islam yang tertulis di Alquran. Kiai Ma’ruf Amin yang ketua MUI bahkan dituduh akan melegalkan LGBT bila terpilih.