Ketua MK Pesan Kriteria Calon Pengganti Patrialis
jpnn.com - jpnn.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Arief Hidayat, menginginkan calon hakim konstitusi pengganti Patrialis Akbar harus negarawan sejati.
"Calon pengganti (Patrialis-red), pesan saya hidupnya sudah selesai, untuk urusan dirinya sendiri sudah selesai. Dianggap gaji MK sudah cukup, lalu tidak mikir apa lagi (hasrat duniawi-red)," kata Arief, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (7/2).
Dia juga tidak ingin ada upaya membatasi para calon hakim MK yang akan diseleksi pemerintah. Seperti latar belakang politisi yang menjadi sorotan masyarakat.
"Tidak masalah (politisi), karena sumber negarawan itu bisa dari politisi, akademisi, usahawan, NGO, LSM, semua banyak negarawan. Asal negarawan betul yang hidupnya sudah selesai," tegas Arief.
Kriteria umum sosok yang urusan nafsu duniawi sudah cukup menurut Arief, antara lain dia tidak lagi punya keinginan mencari penghasilan tambahan di luar gaji MK. Kemudian tidak tergoda dengan hidup bermewah-mewahan.
"Tidak usah mencari penghasilan lain, makanya harus bisa mengukur. Punya jam itu harganya sepuluh juta. Jam saya ini jam olah raga ini harganya cuma berapa, Rp 12-13 juta, ini sudah cukup tapi ada jam harganya Rp 1 miliar, saya gak pengin. Itu namanya hidup sudah selesai," jelas Arief.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ini menambahkan, hak setiap warga negara untuk menjadi hakim konstitusi juga tidak boleh dibatasi seperti politisi atau bukan.
"Kalau membatasi namanya membatasi hak konstitusional warga dalam dipilih dan memilih, itu tidak boleh. MK sudah banyak putusan mengenai itu," pungkas pria kelahiran Semarang itu.(fat/jpnn)