Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kiai Migas

Oleh Dahlan Iskan

Kamis, 06 Februari 2020 – 07:37 WIB
Kiai Migas - JPNN.COM
Foto: disway.id

"Kami berempat sama sekali tidak merasakan ada gerakan apa pun," ujar Ny Farida.

Begitu damainya perjalanan terakhir nafas Gus Sholah.

Husnulkhatimah. Amin.

Dari kediaman Gus Sholah ini saya menuju makam. Yang letaknya hanya beberapa belas langkah di depan rumah itu.

Di makam itulah Presiden Gus Dur dimakamkan. Di situ juga Gus Sholah dikebumikan.

Begitu banyak orang yang datang. Termasuk yang dari Blitar, Bondowoso, Situbondo, dan banyak lagi. Mereka duduk bersila untuk mengucapkan tahlil di dekat makam itu.

Saya pun beralih lagi ke rumah induk di Pondok Tebuireng itu. Yang hanya tiga rumah di sebelah rumah Gus Sholah. Saya masih juga terus bersama Gus Irfan.

Di rumah induk inilah saya ditemui Gus Kikin. Yang nama lengkapnya adalah Abdul Hakim Mahfudz.

Gus Sholah harus masuk RS lagi. Diketahuilah banyak cairan di jantung beliau. Cairan itu lantas disedot. Mencapai 500 mililiter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close