Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kiai Migas

Oleh Dahlan Iskan

Kamis, 06 Februari 2020 – 07:37 WIB
Kiai Migas - JPNN.COM
Foto: disway.id

Suguhan tamu di situ banyak sekali. Saya pilih makan duku saja. Yang sangat manis dan lezat itu.

Gus Kikin itulah yang telah ditunjuk menggantikan Gus Sholah menjadi pimpinan tertinggi Tebu Ireng.

Kami duduk bersila di ruang depan rumah induk itu. Ngobrol banyak hal. Tapi saya yang memulai bicara.

"Jadi, Gus Kikin ini ternyata mondok di mana-mana, ya?" kata saya. Ada semacam permintaan maaf di balik pertanyaan itu.

"Awalnya di Pondok Sunan Ampel, lalu ke Pondok Seblak," ujar Gus Kikin. "Setelah itu lebih banyak ngaji ke ayah," tambahnya.

Pondok Sunan Ampel adalah pesantren kecil di dalam Kota Jombang. Sedang lokasi pondok Seblak hanya selemparan batu dari Tebuireng.

Ayah Gus Kikin sendiri seorang kiai. Ibunya adalah sepupu Gus Dur. Kakek dari ayahnya juga kiai besar, KH Maksum. Yang karya beliau menjadi buku pegangan di pesantren: Kitab Amshilatut Yashrifiyah.

Itulah kitab etimologi yang sampai sekarang masih diajarkan di Pondok Tebuireng. Kini Gus Kikin sendiri yang mengajarkan kitab kuning itu kepada para santrinya.

Gus Sholah harus masuk RS lagi. Diketahuilah banyak cairan di jantung beliau. Cairan itu lantas disedot. Mencapai 500 mililiter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close