Kim Jong-un: Kami Baru Pemanasan
KCNA juga menyatakan bahwa rudal balistik Hwasong-12 yang melesat dari Distrik Sunan, Kota Pyongyang, itu merupakan reaksi terhadap AS dan Jepang yang mengadakan latihan militer gabungan.
Sebelum latihan rutin itu berlangsung, Korut sudah berusaha mencegah AS dan Jepang melakukan latihan gabungan. Di mata Korut, latihan gabungan yang melibatkan ribuan personel militer dan kapal induk itu adalah provokasi.
Karena AS dan Jepang tidak mengindahkan keberatan Korut atas latihan militer gabungan tersebut, Jong-un lantas memerintahkan penembakan rudal. Sebelumnya, Korut tidak pernah mengakui bahwa mereka mengujicobakan rudal.
Pada 2009 dan 1998 saat Jepang mengeluh karena rudal Korut melewati wilayah udara mereka, Pyongyang membantah. Mereka mengaku hanya menembakkan satelit.
Namun, kali ini Korut jujur. Melalui KCNA, rezim Jong-un mengaku telah menembakkan rudal balistik buatan dalam negeri. Rudal tersebut melesat sejauh 2.700 kilometer dengan ketinggian sekitar 550 kilometer dari Pyongyang.
Rudal itu melintasi Jepang dan kemudian terbelah menjadi tiga. Serpihan-serpihan rudal tersebut jatuh di kawasan utara Samudra Pasifik.
Pernyataan KCNA itu dibarengi dengan laporan Rodong Sinmun tentang peluncuran rudal balistik tersebut. Kemarin koran yang menjadi corong pemerintah tersebut memamerkan sekitar 20 foto peluncuran Hwasong-12.
Salah satunya menampilkan foto Kim yang sedang tersenyum lebar dari balik meja. Di depannya terlihat peta yang menunjukkan lokasi Pasifik Barat Laut.