Kisah Keluarga Pencuri, Kakek Jadi Otak, Cucu yang Masih SD Jadi Eksekutor, Ibu Menemani
jpnn.com - NGANJUK - Sebagai seorang kakek, Arief Effendi sungguh bejat. Betapa tidak, bukannya mendidik cucunya dengan benar, dia justru melatih AD, 11, untuk menjadi eksekutor pembobol laci dan mengambil uang di toko mebel, Sabtu (26/12). Toko bernama Kairo tersebut terdapat di Kelurahan Banaran, Kertosono, Nganjuk.
Tak hanya sang kakek, saat beraksi AD juga ditemani ibunya, Emi Nurohmawati dan pamannya, Fitra Akbar.
Tapi ulah kakek dan cucu itu akhirnya terungkap dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan kemarin.
Kapolsek Kertosono AKP Bambang Sutikno menyatakan, fakta tersebut sempat mengagetkan polisi. Sebab, pelaku yang paling kecil justru bertindak sebagai eksekutor.
''Dia yang dilatih untuk mencongkel dan mengambil uang di dalam laci kasir toko,'' kata Bambang. Meski masih duduk di bangku kelas V SD, ternyata AD sudah lihai dan merusak kunci laci dengan obeng.
Bambang pun menjelaskan bagaimana modus keluarga ini saat beraksi. Menurut Bambang, cara kerja keluarga ini bak sindikat pencuri profesional. Mereka merencanakan aksinya dengan matang.
Arief yang merupakan pria asal Kelurahan Banyu Urip Kidul, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, itu membagi tugas sejak mereka di Surabaya.
Pemilihan AD sebagai eksekutor rupanya juga sudah dipertimbangkan dengan matang. Usia AD yang masih anak-anak jadi alasan utama. ''Kalaupun ketahuan, bisa jadi kedok alasan untuk menghindar. Kan yang mencuri anak-anak,'' urai Bambang.