Kisah Mahfud MD Cukup Dramatis, Jokowi Minta Maaf
jpnn.com, JAKARTA - Mahfud MD membeber sejumlah fakta yang menyebabkan dirinya batal dijadikan cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Berbicara di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa (14/8) malam, Mahfud buka-bukaan.
Mengawali pembicaraannya, Mahfud menyatakan apa yang terjadi pada dirinya merupakan suatu realitas politik. Di mana, segala sesuatu bisa berubah dengan cepat dan serba tiba-tiba.
"Saya harus mengedepankan kepentingan bangsa, daripada sekedar nama Mahfud atau Kyai Ma'ruf. Saya bukan oramg yang pertama mengalami ini. Tapi yang terjadi pada saya cukup dramatis," ucapnya.
Dia mengungkapkan, pada tanggal 1 Agustus 2018 sekitar pukul 23.00 WIB, ia diundang oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di kediamannya. Saat itu, pertemuan dilakukan secara tertutup. Selain Pratikno dan Mahfud, hadir pula orang kepercayaan Jokowi, Teten Masduki.
"Saya diberitahu pilihan mengerucut ke saya. Jadi saya diminta untuk persiapkan diri. Termasuk syarat-syarat yang harus dilengkapi. Itu belum final dikatakan semua sudah beres" kata Mahfud.
Mahfud pun diminta untuk melakukan komunikasi dengan PKB. Ini untuk memuluskan langkahnya berpasangan dengan Jokowi. Komunikasi pun dilakukan Mahfud dengan menghubungi orang-orang terdekat Muhaimin Iskandar.
Kemudian, sepekan setelah itu ia kembali diundang oleh Pratikno bersama Teten Masduki. Pertemuan itu merupakan komunikasi yang dianggap final.
Pasalnya, keesokan hari adalah deklarasi Jokowi dan pasangannya. Teknisnya, deklarasi akan dilakukan di Gedung Joeang. "Pak Jokowi menggunakan motor, dan saya yang dibonceng," bebernya.