Kisah Mengharukan dari Pasutri Penyintas COVID-19
Wanita yang akrab dipanggil Ibu Ansor ini menerima kenyataan anak dan menantunya positif corona.
Maka pada esoknya ia segera melapor ke RT setempat dan segera melakukan tes rapid beserta keluarganya. Hasil tes menunjukan keluarganya yang lain tidak positif corona, begitu juga dirinya.
“Pas pulangnya itu saya sampai menangis, terharu sekali, karena kan saya sudah lansia, apalagi ingat anaknya si neng (Nevi) yang masih kecil,” kisahnya.
Ia mengaku sempat mendapat perlakuan pengucilan sosial dari beberapa tetangganya. Padahal saat itu ia dinyatakan negatif, dan tetap melalukan isolasi mandiri di rumah.
Meski demikian ada juga yang berbaik hati, yayasan pengurus masjid di lingkungannya memberi bantuan sembako untuk keluarganya.
Pengalaman ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi Andi dan keluarga. Ia berpesan untuk selalu menjaga kesehatan, sebab imunitaslah yang paling menentukan tertulari atau tidaknya di tengah pandemik ini.
Baginya kesehatan itu memang terasa mahal, bukan hanya perihal materi, tetapi juga hal lainnya yang mesti dikorbankan saat sakit.
“Yang saya syukuri itu kuasa Allah, padahal mertua saya sudah lansia, anak saya ciumin terus, adik ipar saya juga saat itu sakit, tetapi alhamdulillah mereka tidak tertular,” pungkas Andi. (din/radarkarawang)